 |
foto: Tabloid Nova |
Ruang hijau sudah menjadi kebutuhan primer bagi setiap hunian. Sekecil apapun lahan hijau Anda, tetaplah sangat berguna, apalagi jika berbicara keuntungan secara psikologis karena lahan hijau membuat suasana lebih segar dan indah.
Vertical garden adalah solusi bagi mereka yang tinggal di kawasan yang padat dengan lahan yang sempit tetapi ingin menghadirkan alam.
Menata
vertical garden sangatlah menarik. Pasalnya seluruh material taman ditata dan ditanam pada media dengan posisi vertikal. Dengan menggunakan teknik tertentu, tanaman bisa tumbuh subur, akarnya mencengkram kuat pada media tegak lurus sehingga tidak jatuh.
Tak Hanya Epifit
Berbagai jenis tanaman bisa digunakan pada vertical garden . Ya, bukan hanya tanaman yang secara alami menempel (epifit). Pada taman tegak ini, terhitung 12 jenis tanaman yang ditanam. Sebut saja, paku-pakuan, dracaena golden , bromelia, lipstik, kadaka, dan pandora putih juga ungu, dan lain-lain.
Hal ini disebabkan karena semua kebutuhan tanaman tersedia, mulai dari air, nutrisi, dan cahaya semuanya terpenuhi secara optimal. Jadi, jangan heran jika penampilan tanaman tidak kalah bila dibanding penanaman di tanah atau bidang datar. Kehadiran aneka jenis tanaman dalam jumlah banyak di lingkungan padat tentu memberikan kesegaran alam yang sebelumnya hanya angan-angan.
 |
foto: Tabloid Nova |
Dari Pot Hingga Layer
Mungkin kita bertanya-tanya bagaimana mungkin meletakan media tanam pada bidang yang tegak lurus. Hal ini bisa diakali dengan membuat rak untuk pot tanaman dengan susunan bertingkat-tingkat. Pot tanaman diposisikan agak miring ke luar (kemiringan 30 derajat), sehingga tanaman bisa menjuntai keluar.
Ada juga yang menggunakan rak tanaman siap pakai untuk taman vertikal, sehingga tinggal mengisi media tanamnya. Salah satu teknik yang banyak dipakai adalah menggunakan semacam layer sebagai tempat tumbuh dan tempat air merembes.
Sebenarnya media tanam apapun yang dilakukan tak masalah. Pada dasarnya, yang terpenting adalah asalkan kebutuhan hidup tanaman terpenuhi. Pertimbangannya adalah kemudahan pemeliharaan, keawetan, dan biaya.
Siram Otomatis
Bila sedari awal telah diatur dengan cermat, pemeliharaan taman vertikal lebih mudah daripada taman pada umumnya. Misalnya, kebutuhan tanaman akan air selalu disuplai secara otomatis oleh timer yang mengatur kerja pompa. Air dialirkan dengan durasi tertentu kemudian merembes ke media tanam. Penyiraman dilakukan dari tanaman yang paling atas, kemudian air mengalir membasahi tanaman di bawahnya. Dengan cara ini penggunaan air akan jauh lebih hemat, karena hanya diberikan secukupnya.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai timer rusak atau tidak berfungsi tanpa kita ketahui. Akibatnya bisa fatal, karena tanaman kekeringan. Meski kerusakan timer jarang terjadi (karena dirancang untuk digunakan selama puluhan tahun), bila memang terjadi, siram tanaman dengan menyalakan pompa secara manual, sambil menunggu perbaikan.