Welcome to Edy's blog

Tips Menurunkan Gula Darah

Posted by Ditya on Thursday, January 27, 2011
Labels: | 0 comments

MENJAGA kadar gula darah dengan mengubah gaya hidup merupakan salah satu faktor penting dalam mengontrol diabetes. Hal ini karena tubuh kekurangan insulin yang berperan mengatur gula darah (baik karena tubuh tidak bisa memproduksi atau memproduksi dalam jumlah kurang).
Insulin bekerja mengolah gula dan glukosa dari makanan yang Anda konsumsi dan mengubahnya menjadi energi yang bisa digunakan tubuh. Jika tidak diproses, glukosa akan akan tetap berada di dalam darah, sehingga meningkatkan kadar gula darah.
Kondisi ini sangat berbahaya karena sebagian organ kelaparan kekurangan gula dan sebagian organ lain rusak karena terlalu banyak gula. Kadar gula yang tidak terkontrol seperti ini bisa merusak mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
Bagaimana cara menurunkan kadar glukosa darah? Cara terbaik adalah memadukan obat yang diresepkan dokter dengan beberapa langkah sederhana berikut:

Diet. Diet rendah karbohidrat merupakan cara yang paling dikenal dalam menurunkan kadar gula darah. Makanan yang rendah karbohidrat termasuk susu kedelai, jelai, dan ikan haring bisa menjadi pilihan Anda. Selain itu, makanan tinggi serat seperti kacang kedelai, oatmeal, bran/sekam atau sereal dengan kismis, roti whole bread dan kacang-kacangan bisa membantu mengontrol diabetes. Di samping itu, cobalah menambah asupan buah dan sayuran segar.

Olahraga. Cobalah tetap aktif dan berolahraga setiap hari. Jalan kaki dan bentuk olahraga ringan lainnya bisa membantu membakar gula di dalam tubuh. Jalan cepat, memotong rumput dan aktivitas rumah tangga lainnya merupakan pilihan olahraga yang tepat untuk mengatur kadar glukosa darah.

Turunkan berat badan. Berat badan normal akan membantu Anda mengontrol kadar glukosa darah. Cobalah berkonsultasi dengan ahli nutrisi dan mengikuti anjuran diet dengan benar.

Suplemen. Penderita diabetes lebih berisiko mengalami kekurangan seng. Cobalah mengonsumsi suplemen atau memperbanyak asupan makanan yang mengandung seng untuk menurunkan kadar gula darah. Ayam dan sarden merupakan makanan yang kaya seng.

Tidur cukup. Kurang tidur akan mengurangi kemampuan tubuh mengolah glukosa dengan efektif. Anda bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan istirahat yang cukup.

Konsumsi kayu manis. Kayu manis dinyatakan bisa menurunkan kadar gula darah. Cobalah menambah asupan kayu manis ke dalam diet Anda atau bisa juga menggunakan kayu manis dalam bentuk kapsul.

Minum teh hijau tanpa gula. Cara ini juga dinyatakan bisa membantu menurunkan kadar gula darah

7 Cara Kurangi Konsumsi Gula

Posted by Ditya on
Labels: | 0 comments

7 cara kurangi konsumsi gula
Banyak orang menemukan cara mudah untuk menurunkan berat badan dan menghindari naik turunnya energi secara drastis hanya dengan membatasi asupan gula dari daftar diet mereka. Lalu bagaimana caranya mengurangi konsumsi gula dalam diet Anda?
Kurangi Gula, Diet Lebih Sehat
Dengan menerapkan pola diet dengan membatasi konsumsi gula, secara alami diet Anda akan menjadi lebih sehat juga. Konsumsi karbohidrat sederhana ini akan menimbulkan fluktuasi atau naik turunnya kadar insulin dan gula darah. Dan kelebihan konsumsi gula ini pun akan membawa Anda membentuk timbunan lemak di berbagai bagian tubuh lebih banyak lagi. Dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan segar yang belum diolah, lebih banyak serat, lebih banyak protein.
Selangkah Demi Selangkah Mengurangi Gula
Berikut adalah 7 cara untuk merealisasikannya. Dan sebuah tips: Jangan coba menjalankan semua cara tersebut sekaligus! Tempelkan artikel ini pada pintu lemari es dan lakukan langkah pertama dalam minggu pertama, kemudian lanjutkan dengan langkah kedua, dan seterusnya. Pada saat Anda memasuki langkah ketujuh, Anda tidak akan merasa kehilangan gula sama sekali.
  1. Jauhkan gula dari cangkir Anda. Jika biasanya Anda memasukkan 2 sendok teh penuh gula dalam kopi atau teh, coba ubah kebiasaan ini. Anda bisa langsung menghentikan kebiasaan ini, atau lakukan dengan cara yang lebih mudah, yaitu dengan mengurangi takaran gula dalam setiap cangkir minuman Anda.
  2. Berhenti mengkonsumsi minuman bersoda, minuman dan jus buah kemasan. Mungkin Anda bertanya-tanya, “Bukankah jus buah menyehatkan?”. Sayangnya, sebagian besar jus buah telah ditambahkan gula (terkadang dituliskan sebagai ‘fruktosa’). Konsumsi tambahan serat dengan menikmati sepotong buah segar dan segelas air daripada jus dengan kandungan gula tersembunyi.
  3. Jangan menambahkan gula pada sereal sarapan Anda. Kebanyakan produk sereal yang tersedia di pasaran sudah mengandung gula di dalamnya. Periksa labelnya, jika mengandung lebih dari 10 gram gula per 100 gram produk, maka itu artinya ‘tinggi’ kandungan gulanya.
  4. Periksa setiap produk sebelum memasukkannya pada keranjang berlanjaan Anda. Hindari semua makanan yang mengandung gula, sirup jagung, fruktosa, glukosa, atau jenis lainnya dengan tambahan gula. Lebih baik penuhi keranjang belanjaan Anda dengan sayur dan buah-buahan segar, daging, kacang, legumes atau produk gandum.
  5. Telitilah produk makanan yang berlabel “bebas lemak” (non-fat) atau “rendah lemak” (low fat). Seringkali produk-produk makanan low fat seperti yogurt ternyata mengandung tambahan gula untuk cita rasa yang lebih enak. Periksa kandungan gula atau karbohidrat per 100 gr pada label nutrisi atau nutrition fact untuk mengetahui secara pasti.
  6. Telitilah produk makanan yang berlabel “bebas gula” (sugar free) atau “rendah gula” (low sugar). Seringkali produsen menggunakan fruktosa (gula buah), bukan gula tebu, tetapi masih saja tinggi kandungan gulanya. Label nutrisi atau nutrition fact akan menunjukkan kandungan gula per 100 gr dari produk makanan tersebut.
  7. Keluarkan gula dan sirup dari rumah. Semua gula putih dan sirup sebaiknya tidak ada dalam lemari dapur, dan gantilah dengan makanan manis lainnya untuk dimakan, seperti buah segar alami.

Pilih-Pilih Tanaman Taman Tegak

Posted by Ditya on
Labels: | 0 comments

foto: Tabloid Nova
Pada vertical garden, Anda bisa menuangkan banyak kreasi, termasuk variasi tanaman yang dipilih. Pada dasarnya penanaman pada vertical garden  tidak berbeda dengan pada lahan datar. Yang diperlukan adalah ruang tumbuh, cahaya matahari, air, dan nutrisi (pupuk). Asalkan terpenuhi maka tanaman pada vertical garden  akan tumbuh secara optimal. Namun tidak semua jenis tanaman cocok ditanam pada vertical garden . Berikut pertimbangannya:
Bobot Tanaman 
Media vertical garden mempunyai keterbatasan daya dukung artinya tanaman yang mempunyai besar dan bobot yang berat tidak akan mampu ditunjang media tegak. Oleh karena itu pilihlah jenis tanaman yang tidak terlalu besar seperti: homalomena , drachena , jenis Phylodendron  kecil dan lain-lain.
Kecepatan Tumbuh
Tanaman yang terlalu cepat tumbuh akan mendominasi ruang tumbuh, sehingga tanaman lainnya akan tertutupi dan pertumbuhannya terhambat, bahkan bisa mati. Selain itu, tanaman yang pertumbuhannya cepat membutuhkan nutrisi yang banyak pula. Sehingga bila asupan hara kurang, maka kualitas penampilannya menurun.
Pilihlah tanaman-tanaman yang kecepatan tumbuhnya relatif sama sehingga tidak ada yang mendominasi ataupun tertinggal. Jenis tanaman yang tumbuhnya terlalu cepat antara lain: liana, kacang-kacangan, antanan dan ubi kuning.
foto: Tabloid Nova
Hindari Tanaman Rambat
Taman tegak merupakan perpaduan jenis tanaman yang memiliki harmoni, satu dan lainnya saling melengkapi dan menampilkan satu kesatuan taman.
Nah, meski banyak yang mengira, tanaman rambat pasti cocok di taman tegak, sebenarnya jenis tanaman ini malah tidak dianjurkan. Pasalnya, tanaman merambat mempunyai jangkauan area yang sangat luas dan pertumbuhannya sangat cepat. Akibatnya, tanaman tersebut bisa menutupi seluruh area sehingga kesan taman menjadi monoton dan tidak lebih dari rambatan tanaman hias. Jenis tanaman rambat yang tidak dianjurkan di antaranya: Passiflora, Monster, Thunbergia, Mandevilla

Kebutuhan Cahaya
Secara umum tanaman terbagi dua, yaitu tanaman butuh cahaya penuh (matahari langsung) dan butuh naungan. Mengingat kebutuhan ini, maka tanaman yang membutuhkan cahaya penuh ditempatkan di bagian paling atas. Secara bertahap ke bawah, penempatannya diatur sehingga terjadi gradasi cahaya di mana tanaman yang paling memerlukan cahaya minim ditempatkan paling bawah.
Contoh tanaman yang memerlukan cahaya penuh diantaranya buah Tin, keluarga ficus, anting putri, stropanthus  ( melati jenggot) sedangkan yang butuh cahaya medium airis, medinila, bromelia, dll. Sementara tanaman yang kebutuhan cahaya sangat minim adalah jenis paku-pakuan dan shiellaginella .