PKM Teh Lidah Buaya (Aloe vera)
A. JUDUL PROGRAM
Usaha Produksi dan Pemasaran Teh dan Koktail Lidah Buaya (Aloe vera) sebagai Sarana Peningkatan Pendapatan dan Mutu Kesehatan Masyarakat.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Lidah buaya (Aloe vera) bukan tanaman asing bagi kita. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang telah menanam dan memakainya. Bentuk batang tanaman ini pendek dengan daun seperti tombak.daun berdiri tegak dan di pinggirnya berbaris duri yang tidak begitu tajam. Letak daun bersap-sap, rapat, melingkar, serta mempunyai daun yang berwarna hijau berlapis lilin dan di dalamnya terdapat daging daun yang tebal berwarna bening.
Di dunia ada 350 jenis aloe, hanya 3 yang diperdagangkan secara komersiil. Aloe chinensis yang banyak ditanam di Pontianak, cape aloe alias Aloe ferox – asli Afrika yang bayak dipakai sebagai obat, dan curacao aloe alias Aloe barbadensis. Dari ketiganya, yang disebut terakhir paling banyak dimanfaatkan. Lidah buaya ditemukan oleh Phillip Miller pada tahun 1768 semula dikembangkan di Kepulauan Karibia dan Barbados di Samudera Atlantik pada abad 16. ia lebih dikenal sebagai Aloe vera, berarti aloe yang asli. Lalu berkembang hingga Amerika, Meksiko, Venezuela, Republik Donimika dan Australia.
Lidah buaya pertama kali masuk ke Indonesia sekitar abad ke-17. Ia dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah sebagai obat luka baker atau kebotakan. Baru pada dekade 1990-an, lidah buaya dilirik industri makanan dan minuman. Walapun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu manfaat dan khasiat tanaman ini. Padahal, kandungan di dalam lidah buaya tidak sekedar untuk mencuci rambut, tetapi juga bisa mengobati penyakit, menghaluskan kulit, menyuburkan rambut, atau sebagai minuman dan makanan kesehatan. Dengan berbagai keunggulan yang dikandungnya, tanaman berlendir ini dapat dijadikan lahan bisnis baru, sehingga bisa menjadi tanaman agroindustri Tanaman lidah buaya mudah tumbuh di pekarangan rumah-rumah, tahan musim kering, cepat tumbuh, banyak hasilnya, tahan hama dan penyakit serta kaya zat gizi. Dalam daging lidah buaya terkandung bermacam-macam mineral, asam amino, serta enzim-enzim, vitamin, serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut tabel hasil analisis kandungan komponen nutrisi gel lidah buaya dalam 100 gram.
1 Air 99,510 %
2 Lemak 0,067 %
3 Karbohidrat 0,043 %
4 Protein 0,038 %
5 Vitamin A 4,594 IU
6 Vitamin C 3,476 mg
7 Total padatan terlarut 0,490 % (Dewi, 2002)
Kandungan yang terdapat dalam lidah buaya adalah
1. Kandungan berupa cairan
a. Cairan bening seperti jeli, mengandung zat antibakteri dan antijamur, salisilat, anti bengkak, membantu regenerasi sel.
b. Eksudat atau cairan berwarna kekuningan yang mengandung Aloin. Cairan ini dimanfaatkan sebagai pencahar komersial.
2. Zat-zat yang terkandung dalam Lidah Buaya, antara lain lignin, saponin, vitamin B1, B2, cholin, asam folat, enzim (oksidase, amylase, katalase, lipase, protease), Mono dan polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa, zat aloin) (Furnawanthi, 2003).
Karena potensinya yang tinggi sebagai makanan kesehatan di luar negeri lidah buaya banyak digunakan sebagai bahan baku utama untuk minuman kesehatan dan kecantikan. Disamping diproduksi besar-besaran dalam skala industri berbentuk minuman, bentuk lain dari produk lidah buaya adalah gel, pekatan atau konsentrat lidah buaya dan bubuk atau tepung lidah buaya. Industri yang memanfaatkan lidah buaya sangat luas, antara lain industri kosmetika, makanan dan minuman, farmasi dan kimia. Lidah buaya jenis Aloe vera tidak menimbulkan keracunan baik pada manusia maupun hewan.
Lidah buaya merupakan tanaman yang fungsional karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan tubuh maupun untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut adalah bagian lidah buaya yang dimanfaatkan untuk pengobatan :
1. Daun, keseluruhan daun dapat langsung digunakan, baik secara tradisional maupun dalam bentuk eksudat. Daun lidah buaya berfungsi sebagai antijamur, antibakteri, menurunkan kadar gula dalam darah, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi bagi penderita HIV.
2. Eksudat, adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk kental, berwarna kuning dan rasanya pahit. Eksudat dapat berfungsi sebagai bahan pencahar.
3. Gel, adalah bagian berlendir yang diperoleh dengancara menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan. Gel sangat mudah rusak karena mengandung bahan aktif dan enzim yang sangat sensitive terhadap suhu, udara dan cahaya, serta bersifat mendinginkan. Gel dapat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan keletihan, menghilangkan stress, bahan pembersih tubuh, membantu menyembuhkan dan menguatkan fungsi-fungsi tubuh, mengeluarkan bahan kimia serta pengharum buatan dari dalam tubuh. Selain itu juga bias berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan sel-sel yang tadinya rusak karena luka dan menciutkan jaringan sel.
Berikut ini adalah khasiat lidah buaya berdasarkan riset:
1. Menghambat infeksi HIV
2. Nutrisi tambahan bagi pengidap HIV
3. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes
4. Mencegah pembengkakan sendi
5. Menghambat sel kanker
6. Membantu penyembuhan luka
7. Menyembuhkan ambient dan radang tenggorokan
8. Antibakteri
9. Mengatasi ganguan pencernaan
10. Membantu penyembuhan luka bekas operasi (Furnawanthi, 2003).
C. PERUMUSAN MASALAH
Pada beberapa tahun terakhir ini, lidah buaya banyak dilirik oleh industri makanan dan minuman. Walapun sudah dikenal lama, hanya sedikit masyarakat yang tahu manfaat dan khasiat tanaman ini. Padahal, kandungan di dalam lidah buaya tidak sekedar untuk mencuci rambut, tetapi dapat untuk mengobati penyakit, menghaluskan kulit, menyuburkan rambut, atau sebagai minuman dan makanan kesehatan. Tanaman lidah buaya dapat diolah menjadi minuman yang mampu meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman tersebut. Produk dari tanaman lidah buaya dapat berupa teh dan koktail.
Kebiasaan minum teh yang telah marak di masyarakat memunculkan suatu gagasan yang mana minum teh tidak sekedar minum teh. Hal tersebut memiliki pengertian bahwa harus ada pengusahaan alternatif minuman sejenis teh namun teh yang memiliki khasiat tertentu. Sebagai pilihan yang akan kami produksi yaitu teh lidah buaya yang berasal dari tanaman lidah buaya. Teh ini mempunyai khasiat untuk membakar lemak tubuh dan menjaga tubuh tetap langsing. Selain itu, produk lain yang dihasilkan dari tanaman lidah buaya yaitu koktail atau sari lidah buaya yang diambil dari daging lidah buaya. Dalam daging lidah buaya terkandung bermacam-macam mineral, asam amino, serta, enzim-enzim, vitamin, serta berbagai zat bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Sasaran utama produk ini adalah kalangan para wanita yang sangat mengidamkan kecantikan dan tubuh yang indah.
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program kreatifitas mahasiswa ini diharapkan dapat :
- Terwujudnya usaha baru dalam bidang produksi dan pemasaran teh dan koktail lidah buaya, serta mampu menjual kepada konsumen yang lebih luas sehingga dapat memberikan keuntungan dalam aspek pendapatan, pengetahuan, ketrampilan dan mutu kesehatan yang berbasis pertanian.
- Terwujudnya mitra usaha dalam pengembangan dan pemasaran produk teh maupun koktail lidah buaya.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
- Produk teh lidah buaya.
- Tips dan leaf let pengonsumsian teh herbal dan koktail lidah buaya.
- Produk koktail lidah buaya.
- Meningkatkan kreativitas masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan yang berbasis pertanian.
- Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dengan memanfaatkan teh dan koktail lidah buaya (Aloe vera).
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Dapat menumbuh kembangkan jiwa wirausaha dalam bidang pengembangan dan pemasaran produk teh herbal dan koktail oleh mahasiswa sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan untuk mengelola usaha berbasis bahan baku yang merupakan hasil dari pertanian.
2. Mendapatkan jaringan kerja sama dengan pihak atau mitra usaha lain terkait dengan organisasi atau asosiasi-asosiasi maupun pengusaha teh herbal yang lebih besar.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Proses produksi meliputi tata laksana yang terdiri atas persiapan, pemilihan bahan baku, pencucian, pengeringan, peracikan berikutnya dilakukan uji rasa. Jika aspek rasa telah memenuhi standar rasa enak dengan penguji rasa yaitu para peramu dan beberapa sampel konsumen, ditentukan resep ramuan. Setelah ramuan yang tepat ada, dilakukan produksi masal melalui tahap pengemasan teh tubruk lidah buaya. Selain itu, juga dilakukan pengemasan produk koktail lidah buaya. Setelah produksi selesai, maka tindakan berikutnya pemasaran. Pemasaran dilakukan secara langsung kepada konsumen dan melalui penitipan di toko-toko dengan pembayaran di belakang (jika produk telah laku terjual).
Dalam usaha pengembangannya dilakukan promosi kepada para konsumen. Promosi akan dilakukan melalui event – event kesehatan, mendatangi perkumpulan ibu – ibu PKK di beberapa desa sekitar, melalui teman-teman terdekat dan para koneksi yang kami miliki.
Jika telah didapatkan penghasilan dari penjualan maka dilakukan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh. Dari hasil evaluasi sebagian pendapatan dimasukkan kembali sebagai modal produksi atau sering disebut sebagai modal yang berjalan. Untuk sisa pendapatan dimasukkan dalam proses pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan memperluas pemasaran dengan memperbanyak mitra usaha untuk bekerjasama. Rincian analisis usaha”Teh Dan Koktail Lidah Buaya ”, disajikan pada lampiran.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
- Lokasi Usaha
Rencana lokasi pelaksanaan usaha pengembangan dan pemasaran produk teh dan koktail Aloe vera bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
- Alat dan bahan
Peralatan dan sarana yang dibutuhkan untuk usaha pengembangan dan pemasaran produk teh dan koktail Aloe vera adalah:
a. Alat
Alat Pemilihan bahan baku dan pencucian
- Ember
- Tampah
- Nampan
- Pisau Stainles Steel
- Serbet tangan (dapur)
- Baskom
Alat pengeringan
- Microwave
- Nampan
- Toples
Alat pengemasan teh
- Sendok
- Timbangan analitik
Alat pengujian / tes rasa
- Dispenser
- Galon
- Teko Gelas
- Sendok teh
b. Bahan
1. Koktail Aloe vera
Ø Bahan Utama
· Daging Lidah Buaya
· Gula
· Garam
· Air
Ø Bahan Pengemas
· Plastik
· Karet
2. Teh Aloe vera
Ø Bahan Utama
· Kulit Lidah Buaya
· Garam
· Air
Ø Bahan Pengemas
· Kemasan
· Lem
3. Tata laksana
a. Persiapan alat dan bahan
Kegiatan pesiapan ini meliputi persiapan mengenai kelengkapan alat dan bahan yang dipakai dalam proses produksi hingga pemasaran.
b. Pemilihan bahan baku
Tahapan ini sangat penting untuk diperhatikan dan menentukan hasil akhir dari produk. Istilah yang lebih sederhana adalah jika input baik maka output baik. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Memilih dan memilah-milah bahan-bahan yang akan digunakan.
- Memastikan kebenaran bahan tersebut, yang digunakan tidak tercampur dengan bahan lain yang tidak diperlukan.
c. Proses pembuatan
Bahan baku yang telah lolos pada tahap pemilihan maka harus melewati tahap selanjutnya, yaitu:
1. Kokail Aloe vera
- Pelepah lidah buaya dikupas, lalu daging lidah buaya tersebut dipotong sesuai kebutuhan.
- Potongan daging lidah buaya tersebut dicuci, diremas-remas dengan air hangat berkali-kali sampai tidak berlendir, atau potongan daging lidah buaya tersebut kemudian diberi garam dan diaduk-aduk hingga lendirnya keluar, selanjutnya dicuci dengan air bersih 2 – 3 kali.
- Direbus dalam air mendidih selama 5 menit, ditiriskan.
- Air dan gula direbus sampai mendidih lalu disaring
- Campurkan Lidah Buaya dengan larutan Gula, panaskan 5-10 menit.
- Tambahkan sirup secukupnya.
2. Teh Aloe vera
- Kulit lidah buaya dicuci sampai bersih dan ditiriskan.
- Dipotong kecil-kecil seperti daun teh.
- Keringkan sampai kering, lalu kemas.
d. Pengeringan
Pengeringan pada pembuatan teh Aloe verabertujuan untuk mengurangi kadar air dalam bahan/simplisia, sehingga bahan/simplisia tidak mudah rusak atau berjamur dalam penyimpanan dan bahan berkhasiat dalam simplisia tidak berubah karena proses fermentasi. Proses pengeringan ada dua macam, yaitu:
- Pengeringan secara alamiah (natural drying)
· Pengeringan dengan memanfaatkan cahaya matahari langsung
Cara ini hanya baik dilakukan pada daerah yang panas mataharinya cukup dan konstan dengan curah hujan yang rendah.
- Pengeringan buatan (artificial drying)
Proses ini memerlukan alat berupa oven/microwave. Pengaturan suhu dan waktu disesuaikan dengan standar optimal setiap bahan. Sehingga bahan tidak mengalami kerusakan, karena suhu terlalu tinggi atau waktu pengeringan yang terlalu lama.
e. Pengemasan
1. Koktail Aloe vera
Koktail yang telah jadi, telah diberi gula dan sirup, dibungkus ke dalam plastik dan diikat menggunakan karet.
2. Teh Aloe vera
Kulit lidah buaya yang telah kering, dikemas ke dalam kemasan yang terbuat dari kertas seperti kemasan pada teh tubruk, dan dikemas kembali dalam kemasan yang lebih besar, dengan menggunakan plastik.
f. Pemasaran produk
Metode yang digunakan dalam pemasaran adalah pemasaran secara langsung dan tidak langsung terhadap konsumen. Pemasaran langsung dilakukan promosi atau berjualan pada tempat-tempat keramaian, sedangkan pemasaran tidak langsung melalui koperasi dengan cara penitipan barang.